Jumat, 19 Desember 2008

Materi Manajemen Kearsipan & Perpustakaan

Badan atau lembaga dalam negeri yang melaksanakan pengawasan bibliografi di Indonesia adalah :

  1. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (sejak 1980), sedangkan sebelumnya adalah Kantor Bibliografi Nasional (sejak 1953).Pengawasan bibliografi yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional terutama adalah monograf, yaitu dengan menerbitkan Bibliografi Nasional Indonesia yang terbit tiga bulan sekali.

  1. PT. Gunung Agung, melalui seksi bibliografinya telah menyelesaikan suatu bibliografi retrospektif (1945-1954) namun tidak diterbitkan. Kemudian pada tahun 1966 kegiatan pencatatan bibliografi diserahkan pada Yayasan Idayu yang kemudian menerbitkan Berita BIbliografi setiap bulan (sejak 1955). Pencatatan yang dilakukan Yayasan Idayu menekankan bentuk monograf.

  1. PDIN-LIPI ( Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang sekarang sudah berganti nama menjadi PDII-LIPI (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah - LIPI) juga berjasa ikut melaksanakan pengawasan bibliografi terutama untuk pengawasan:

· Indeks Artikel Majalah Ilmiah, dengan menerbitkan Indeks Majalah Ilmiah (Index of Indonesian Learned Periodicals) pada tahun 1960, awalnya terbit setiap tahun tapi sejak tahun 1975 terbit dua tahun sekali.

· b. Laporan Penelitian, dengan menerbitkan indeks retrospektif yang terdiri dari dua jilid, yaitu :

- Indeks Laporan Penelitian dan Survei Jilid I. 1950 – 1977
Berisi terbitan dari badan internasional mengenai Indonesia, Lembaga non-departemen dan perguruan tinggi.

Jilid I. 1950 – 1977 merupakan daftar terbitan laporan penelitian dan survei yang dihasilkan oleh departemen - departemen dan badan- badan yang berada di bawah lingkungan departemen. Sejak 1978, Majalah Indeks ini terbit setahun sekali.

· Disertasi. dengan menerbitkan Katalog Induk Disertasi Indonesia (KIDI). Terbitan pertama entri yang berhasil dikumpulkan 1.449 buah. Suplemen - suplemen KIDI dari waktu ke waktu akan terus diterbitkan untuk melaporkan perkembangan baru. [1]

Kini pembahasan akan beralih ke sejarah dan perkembangan Bibliografi Nasional Indonesia, sebagai salah satu sarana untuk menelusur terbitan koleksi Perpustakaan Nasional.

Sejarah perkembangan Bibliografi Nasional Indonesia

1. Masa awal 1953 - 1967

Bibliografi Nasional Indonesia ( selanjutnya disebut BNI ) sebagai instrumen pengawasan bibliografi terbitan Indonesia berperan sangat penting. BNI terbit pertama kali pada tahun 1953 dengan judul Berita Bulanan dan diterbitkan oleh Kantor Bibliografi Nasional.

Untuk menelusuri sejarah BNI, tentu tidak lepas dari sejarah badan yang menerbitkannya. Diawali dengan suatu pertemuan yang diselenggarakan oleh UNESCO Research Library and Bibliographical Development di Jakarta yang kemudian menyarankan kepada menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan ( PP& K) agar dibentuk Kantor Bibliografi Nasional.[2]


Pada tanggal 1 Januari 1953 Kantor Bibliografi Nasional (selanjutnya disingkat KBN) didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri PP dan K no. 46860/Kab tanggal 19 desember 1952 berkedudukan di Bandung. Kemudian pada tahun 1954 KBN dimasukkan dalam Biro Perpustakaan demi efisiensi kerja dan pengelompokan kembali badan-badan yang bekerja dalam bidang yang sama di bawah lingkungan Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan, dan setelah re-organisasi KBN pindah dari Bandung ke Jakarta. Sejak tahun 1963, Berita Bulanan terbit dengan judul Bibliografi Nasional Indonesia.

Manfaat dari diterbitkannya Bibliografi Nasional Indonesia, terinci di dalam halaman pendahuluan dari setiap terbitan Bibliografi Nasional Indonesia, sebagai berikut [3]:

1. Mendaftarkan secara lengkap dan sistematis semua bahan pustaka yang diterbitkan di Indonesia;

2. Membantu perpustakan-perpustakaan dalam menyeleksi bahan pustaka;

3. Membantu perpustakan-perpustakaan dalam bidang pengolahan bahan pustaka, katalogisasi dan klasifikasi, menjamin keseragaman.

4. Memberikan informasi bibliografi guna studi dan riset.

5. Memberikan data statistik tentang dunia penerbitan di Indonesia.

6. Sebagai alat referens yang penting dalam pelayanan.

7. Sebagai sarana tukar menukar informasi bibliografi dengan luar negeri

Pada tahun 1967 KBN turun statusnya dan menjadi subbagian dari Pembinaan dan Pengawasan Perpustakaan Sekolah dan Umum, Biro Perpustakaan dan Pembinaan Buku.Dengan terbentuknya Lembaga Perpustakaan pada tanggal 6 Desember 1967 dengan S.K. No. 059/1967 maka status KBN lebih sesuai dengan fungsinya.[4]

Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa sepanjang tahun 1953 - 1967, BNI telah berganti penerbit sebanyak dua kali, yaitu :

1. 1953 - 1963 BNI diterbitkan oleh Kantor Bibliografi Nasional, dengan judul Berita Bulanan.

2. 1963 - 1967 BNI diterbitkan oleh Biro Perpustakaan dengan judul Bibliografi Nasional Indonesia.

2. Masa 1967 - 1980

Lembaga Perpustakaan mengalami perubahan dalam struktur organisasinya pada tahun 1968. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri PP & K No. 066/1968, KBN merupakan bagian dari lembaga

ini. Menurut Surat Keputusan Menteri P & K no. 079/0/th. 1975 yang mengatur tentang susunan organisasi dan tata kerja Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada bab IX, Lembaga

Perpustakaan berubah nama menjadi Pusat Pembinaan Perpustakaan. Demikian halnya dengan bagian Bibliografi Nasional berubah menjadi bidang Bibliografi dan Deposit.[5]

Jadi sepanjang tahun 1968 - 1980 BNI telah berganti penerbit sebanyak dua kali, yaitu :

1. 1968 - 1975 BNI diterbitkan oleh Lembaga Perpustakaan

2. 1975 - 1980 BNI diterbitkan oleh Pusat Pembinaan Perpustakaan

3. Masa 1980 - Sekarang

Dengan berdasarkan Surat Keputusan Menteri No 0164/0/1980 tanggal 17 Mei 1980, Perpustakaan Nasional RI didirikan, bidang bibliografi dan deposit Pusat Pembinanaan Perpustakaan di integrasikan ke dalam wadah Perpustakaaan Nasional RI. Sejak saat itu Bibliografi Nasional Indonesia sampai sekarang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI. [6]

Dengan didirikannya Perpustakaan Nasional, Bibliografi Nasional memiliki wadahnya yang tepat dan tetap, sesuai dengan tugas, fungsi serta peranannya.

Perpustakaan Nasional dengan Bibliografi Nasional Indonesianya, bukanlah satu - satunya badan yang melaksanakan pengawasan bibliografi di Indonesia. Namun ada juga sebuah yayasan swasta nasional yang bergerak di bidang pencatatan data bibliografi, yaitu Yayasan Idayu yang turut berperan

serta dalam melaksanakan fungsi pengawasan bibliografi di Indonesia.

Sejarah perkembangan Berita Bibliografi

Untuk mempermudah penyusunan, penulis membagi sejarah perkembangan Berita Bibliografi dalam tiga periode.
1. Periode awal 1955 - 1966

2. Periode 1966 - 1976

3. Periode 1976 - sekarang

1. Periode Awal 1955 - 1966


Berita Bibliografi (Selanjutnya disingkat BB) diterbitkan pertama kali dengan judul Buku Kita oleh seksi bibliografi PT. Gunung Agung pada tahun 1955. Pada awalnya kegiatan ini dimulai karena PT.Gunung Agung sebagai toko buku banyak menerima contoh terbitan dari berbagai penerbit di Indonesia. Semua buku contoh ini dikumpulkan dan diatur secara profesional dan ditangani oleh suatu seksi atau bagian tersendiri yaitu seksi Bibliografi. Kegiatan ini dilakukan karena disadari oleh pimpinan perusahaan pada waktu itu bahwa pencatatan yang lengkap tentang hasil karya cetak di Indonesia

sangat membantu kelancaran perdagangan buku. Majalah bulanan Buku Kita diterbitkan pada tahun 1955 oleh PT. Gunung Agung sebagai jembatan komunikasi antara penerbit, pedagang dan konsumen buku. Majalah ini memuat artikel-artikel mengenai dunia perbukuan dan salah satu rubriknya adalah "Berita Bibliografi" yang berisikan data bibliografi buku-buku terbaru.[7]
Majalah Buku Kita terbit antara tahun 1955 sampai dengan 1963 dengan kala terbit bulanan, kemudian antara tahun 1964- 1966 terbit setiap tiga bulan sekali.

2. Periode 1966 - 1976

Setelah sempat terhenti penerbitannya antara tahun 1967-1968. Majalah Buku Kita sudah tidak terbit lagi, namun rubrik Berita Bibliografi tetap diterbitkan dan menjadi majalah tersendiri. Berita Bibliografi terbit kembali tahun 1969 -1973 dengan kala terbit tiga bulan sekali.[8]

Sejak tahun 1966, pencatatan bibliografi yang biasanya dilakukan oleh seksi bibliografi PT. Gunung Agung dialihkan ke Seksi Bibliografi Yayasan Idayu yang dibentuk pada tanggal 28 oktober 1966. Yayasan Idayu adalah suatu yayasan nirlaba yang bertujuan untuk membantu pemerintah Republik Indonesia dalam

upaya meningkatkan kecerdasan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Yayasan Idayu bergerak di bidang perpustakaan, dokumentasi dan ceramah.[9]

Tujuan yang ingin dicapai oleh Yayasan Idayu sebagaimana tercantum dalam anggaran dasarnya adalah sebagai berikut :

Mengumpulkan semua terbitan mengenai Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri,

  1. Mengumpulkan segala tulisan dan karangan tokoh-tokoh Indonesia yang diterbitkan di dalam maupun di luar negeri,
  2. Mengumpulkan semua terbitan yang diterbitkan di Indonesia,
  3. Mengusahakan terbitan buku, majalah dan sebagainya dari bahan buku di atas, yang bermanfaat bagi pembinaan bangsa Indonesia, sesuai dengan tujuan yayasan,
  4. Memberi bantuan kepada mahasiswa, sarjana/cerdik-pandai dan para budayawan dalam bentuk bea siswa atau lain sebagainya, menurut peraturan khusus yang ditetapkan oleh dewan pengurus yayasan,
  5. Memberi "Hadiah Idayu" tahunan untuk hasil karya yang terpilih dalam bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan menurut peraturan khusus yang ditetapkan oleh dewan pengurus yayasan,
  6. Memprakarsai, mendorong dan membantu penyelenggaraan serta pelaksanaan penyelidikan ilmiah,
  7. Mengusahakan "Lending Library" di kota-kota Universitas,
  8. Mengadakan pameran hasil karya cetak orang Indonesia yang terbit di Indonesia atau tentang Indonesia yang terbit di luar negeri dengan menyelenggarakan Pekan Buku Indonesia dan sebagainya,
  9. Menyelenggarakan diskusi-diskusi ilmiah.[10]

Pendit mengemukakan bahwa Yayasan Idayu merupakan satu-satunya usaha swasta nasional yang bergerak dalam bidang pencatatan bibliografi yang berusaha menghimpun selengkap mungkin semua karya cetak di Indonesia.[11]

Berita Bibliografi ini memuat catatan lengkap mengenai penerbitan buku dan majalah dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang diterbitkan di dalam negeri. Berita Bibliografi juga memuat berbagai catatan dari buku-buku dalam bahasa asing yang diterbitkan di Indonesia.

3. Periode 1976 - sekarang

Pada tahun 1976, Berita Bibliografi digabung dengan majalah Berita Idayu dan judulnya berubah menjadi Berita Bibliografi Idayu. Majalah Berita Bibliografi Idayu isinya tidak hanya memuat daftar buku, tetapi juga karangan - karangan yang ada kaitannya dengan dunia perbukuan, perpustakaan maupun sejarah perjuangan bangsa. Di samping itu juga dimuat sejumlah resensi buku terbaru.[12]

Usaha penerbitan Berita Bibliografi Idayu ini berjalan tersendat -sendat hingga tahun 1984, tepatnya pada bulan maret 1984 penerbitannya dihentikan. Pada bulan April 1984 majalah ini kembali diterbitkan

dan dikembalikan pada fungsinya semula, yaitu hanya menyajikan daftar terbitan Indonesia terbaru dibawah judul Berita Bibliografi. Sejalan dengan perubahan judul majalah maka diadakan juga peringkasan pencatatan dengan ditiadakannya anotasi pada setiap entrinya.

Majalah ini terbit teratur sampai sekarang, dan setiap tahun selalu dibuatkan kumulasinya. Majalah ini selain dikirimkan secara gratis kepada penerbit yang telah mengirimkan terbitan mereka ke Idayu, juga dikirimkan pada perpustakaan - perpustakaan sebagai pertukaran bahan

pustaka.[13]

Pengawasan bibliografi rujukan di Indonesia

Pelaksanaan pengawasan bibliografi rujukan di Indonesia seperti yang telah di amanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 70 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan UU No. 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, pada ayat (1) pasal 5, khusunya pada butir c. mengenai buku rujukan belumlah berjalan seperti apa yang di harapkan. Masih banyak sekali buku - buku rujukan yang belum diserahkan pada PNRI yang seharusnya menyimpan semua terbitan yang terbit di Indonesia, termasuk buku rujukan. Berikut ini adalah beberapa judul bibliografi rujukan Indonesia, yang pernah terbit di Indonesia: [14]

1. Buku - buku referensi standar untuk Perpustakaan Wilayah. Jakarta : Proyek Pengembangan
perpustakaan. Pusat Pembinaan Perpustakaan, 1981

2. Bibliografi tentang bibliografi Indonesia. oleh Team Teknis Sub Proyek Bibliografi Proyek
Pengembangan Perpustakaan, 1976/1977

3. Tairas, JNB. Indonesia: A Bibliography of bibliographies. Jakarta: Panitia peringatan tahun buku
Internasional, 1972

4. Indonesia. Lembaga Bahasa Nasional. Bibliografi Perkamusan dan Ensiklopedi.. Jakarta: Lembaga
Bahasa Nasional, 1974

PNRI seharusnya menerbitkan bibliografi rujukan Indonesia, sebab PNRI yang juga berfungsi sebagai perpustakaan deposit (deposit library) juga telah menerbitkan berbagai macam bibliografi

dalam rangka pengawasan bibliografi.

Sebagai hasil dari pelaksanaan pengawasan rujukan, biasanya berupa Panduan rujukan (guide to reference atau reference guide).

Berikut ini adalah contoh beberapa judul bibliografi rujukan dari 4 negara di Asia yaitu Philipina, Korea, Pakistan dan India, sebagai produk dari upaya pengawasan bibliografi rujukan di negara mereja masing-masing : [15]

Philipina

Picache, Ursula. A Guide to Reference Books and Sources. Quezon City : University of the
Philipines, 1966


Pakistan

Shiddiqui, Akhbar H. A Guide to Reference Books Published in Pakistan. Karachi:
Pakistan Reference Publications, 1966. 41 p.

Shiddiqui, Akhbar H. Reference Sources on Pakistan. Karachi :National Book Center, 1966. 32 p.


India

Mukherjee, A.K. Reference Work and Its Tools. 2nd. ed. Calcutta: World Press, 1971. 335 p.

Chaterjee, Amitabha. Indian Reference Publication : A Bibliography, Calcutta: Mukherji Book House,
1974. viii, 119 p.

Gidwani, N.N and K. Navalani A Guide to Reference Materials on India, Jaipur, Rajasthan :
Saraswati Publication, 1974. 2 vols.


Korea

Yang, Key Paik. Reference Guide to Korean Materials, 1945-1959. Washington DC:Chatolic
University of America, 1960. viii, 131 leaves. thesis (MLS), unpublished.



[1] Sulistyowati dan Djati Wahyuni."Pengawasan Bibliografi Terbitan Nasional" dalam Laporan Perkembangan Informasi

IPTEK, Jakarta: PDII-LIPI, 1984. hal 75.

[2] Memorandum ...loc. cit. Jakarta : Pusat Pembinaan Perpustakaan, 1989. hal 6.

[3] ibid, hal 37

[4] ibid, hal 37

[5] ibid, hal 38

[6] Perpustakaan Nasional. loc cit. hal 20.

[7] Agoes M.D. "Menguak Perjalanan Hidup Masagung (IV)". Majalah Femina. (221),Desember 1993. hal. 47.

[8] Yayasan Idayu. Yayasan Idayu suatu pengabdian : 28 oktober 1966 - 1978.,Jakarta: Yayasan Idayu,
1978, hal. 23

[9] Laporan Kegiatan Idayu tahun 1980, 1981, 1982 , Jakarta :Yayasan Idayu, 1982. hal. 37

[10] Yayasan Idayu. Op. cit. hal. 27

[11] Murtini S. Pendit. "Usaha Yayasan Idayu dibidang Bibliographic Control" dalam Lokakarya National Bibliographic Control: Buku petunjuk, tanggal 14-15 Maret 1977 di Jakarta. Jakarta : Proyek Pengembangan Perpustakaan, 1977

[12] loc. Cit. hal.28

[13] Ibid. hal. 32

[14] Memorandum...loc Cit. hal 51

[15] James Bennet Childs. "Reference Guide" dalam Encyclopedia of Library and Information Sciences. New York : Drekker, 1978.

Vol. 25, hal 222

1 komentar:

dasa.society2 mengatakan...

ga mudeng tu materi paan????